- Rasulullah SAW dalam sabda bermaksud: "Sesungguhnya yang paling aku takut menimpa kalian adalah asy syirkul ashghar (syirik kecil). Sahabat bertanya: "Apakah syirik kecil itu? Baginda menjawab: Riak." (HR Imam Ahmad)
- Baginda SAW bersabda yang bermaksud: "Mahukah kalian aku beritahu sesuatu yang lebih aku takutkan daripada Dajal? Kami katakan: Tentu. Baginda bersabda: Riak, syirik yang tersembunyi iaitu apabila seseorang mengerjakan solat lalu dia menyempurnakan solatnya apabila mengetahui seseorang memandangnya." (HR Ibnu Majah)
- Nabi saw. bersabda yang maksudnya: “Sesiapa sum'ah (memperdengarkan amalnya), maka Allah akan memperdengarkan aibnya dan sesiapa beramal kerana riak (memperlihatkan amalnya) maka Allah akan membuka niatnya di hadapan manusia pada hari kiamat kelak.” (HR Bukhari dan Muslim)
Riak ialah menampakan atau memperlihatkan ibadah dengan niat mendapat perhatian atau pujian manusia, kedudukan atau penghargaan atau keuntungan duniawi.
Sum'ah ialah memperdengarkan atau menceritakan atau memberitahu ibadah dengan niat mendapat perhatian atau pujian manusia, kedudukan atau penghargaan atau keuntungan duniawi. Cara penyampaian boleh secara lisan atau tulisan.
Beza antara riak dan sum'ah ialah riak bersangkutan dengan deria mata atau penglihatan, sum'ah bersangkutan dengan deria telinga atau pendengaran.
Riak ialah menampakan atau memperlihatkan.
Sum'ah ialah memperdengarkan atau menceritakan atau memberitahu dengan cara bercakap atau menulis.
Berkata imam Qurtubi,: “Hakikat riya’ ialah menginginkan dunia dalam ibadah dan asalnya ialah menginginkan kedudukan di hati manusia.”
Al Hafidz Ibn Hajar menjelaskan “Riya’ ialah menampakkan ibadah dengan tujuan agar dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amal tersebut.”
Dikatakan riak dan sum'ah adalah kerana niat atau tujuan yang tidak ikhlas, niat untuk mendapat perhatian atau pujian manusia, kedudukan atau penghargaan atau keuntungan duniawi. Oleh itu hanya ALLAH sahaja yang mengetahui orang yang riak dan sum'ah.
Ibadah orang yang riak atau sum'ah akan ditolak serta tiada nilai disisi Allah.
- Rasulullah SAW. bersabda,"Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal kecuali amal yang dilaksanakan dengan ikhlas dan dilakukan semata-mata untuk mengharap redha Allah. (HR Abu Daud dan An-Nasa'i)
- Firman Allah, "Maka celakalah bagi orang-orang yang solat,(iaitu) orang-orang yang lalai dari solatnya. Mereka yang mengerjakan kebaikan dengan riak." ( Al Ma'un: 4-6)
- Nabi saw. bersabda yang maksudnya: “Sesungguhnya setiap amalan bergantung pada niat dan setiap orang akan mendapat ganjaran sesuai dengan niatnya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Abu Hurairah yang berkata, ”Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
- “Sesungguhnya orang yang pertama kali diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan kemudian dinampakkan kepadanya nikmat-nikmat yang diberikan kepadanya maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya, “Apa yang kamu lakukan dengannya?” Dia menjawab, “Aku berperang untuk-Mu sampai aku mati syahid.” Allah berfirman, “Engkau dusta, sebenarnya engkau berperang kerana ingin disebut sebagai orang yang berani. Dan itu sudah kau perolehi.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk mengheretnya tertelungkup di atas wajahnya lalu dilemparkan ke dalam neraka.
- Kemudian seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya dan juga membaca Al Quran. Dia didatangkan kemudian ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang sudah didapatinya dan dia pun mengakuinya. Allah bertanya, “Apakah yang sudah kau perbuat dengannya ?” Maka dia menjawab, “Aku menuntut ilmu, mengajarkannya dan membaca Al Quran kerena-Mu.” Allah berfirman, ”Engkau dusta, sebenarnya engkau menuntut ilmu supaya disebut sebagai orang alim. Engkau membaca Quran supaya disebut sebagai Qari’.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk mengheretnya tertelungkup di atas wajahnya lalu dilemparkan ke dalam neraka.
- Kemudian ada seseorang yang telah mendapatkan anugerah banyak harta. Dia didatangkan dan ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang diperolehnya. Maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya, “Apakah yang sudah kamu perbuat dengannya?” Dia menjawab, “Aku telah sedekahkan harta di jalan-Mu dan untuk-Mu.” Allah berfirman, “Engkau dusta, sebenarnya engkau lakukan untuk digelar orang yang dermawan dan engkau sudah memperolehnya.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk mengheretnya tertelungkup di atas wajahnya lalu dilemparkan ke dalam neraka.” (HR Muslim)
Sumber: lenggangkangkung-my.blogspot.com
No comments:
Post a Comment